Your Times

Selasa, 10 April 2012

Game Engine


Game engine adalah suatu software yang secara khusus mendukung keperluan-keperluan dalam mengembangkan suatu game atau simulasi grafik. Suatu mesin game mempunyai kemampuan untuk menyediakan fungsi atau fitur antara lain rendering, physics, collection detector, sound, script, animasi, kecerdasan buatan, network, streaming, memory management, threading, dan scene paragraph.Kegunaan dari mesin engine adalah menggabungkan modul-modul dari fungsi-fungsi tersebut sehingga pengembang game dapat mendesain dan menghasilkan game dengan fitur-fitur yang disediakan oleh engine game. Game engine ada yang komesial dan open sourc

Open Source 
  • Golden T Game Engine (GTGE)
  •  DXFramework
  • Ogre
  • Aleph One
  • Axiom Engine
  •  Allegro Library
  • Box2D
  • Build Engine
  • Cube
  • Cube 2
  •  DarkPlaces
  • jMonkeyEngine (jME)
  • Panda3D


  • Blender
Komersial
  • Alamo
  • A.L.I.V.E
  • BigWorld
  •  DXStudio
  •  Dunia Engine
  • Euphoria
  • GameStudio
  •  Jade Engine
  • Jedi
  • Medusa
  •  RPG Maker VX
  •  RPG Maker XP
  •  RPG Maker 2003
  •  RPG Maker 95
  •  Vision Engine
  •  Alamo
  •  A.L.I.V.E
  •  BigWorld
  •  DXStudio
  • Dunia Engine
  •  Euphoria
  • GameStudio
  • Jade Engine
  • Jedi
  •  Medusa
  •  RPG Maker VX
  •  RPG Maker XP
  •  RPG Maker 2003
  •  RPG Maker 95
  •  Vision Engine
  • Unreal Engine

2

Yang akan saya bahas salah satunya yaitu unreal engine. Unreal engine ini merupakan suatu mesin game yang digunakan untuk membangun dan mengembangkan suatu game. Unreal Engine merupakan mesin game yang cukup bagus dalam pengembangannya. Seperti yang terbaru itu versi 3.0. Versi ini mempunyai banyak kelebihan untuk game Gears of War 2. Kelebihan-kelebihannya adalalah sebagai berikut:



Semua orang tahu kalau Unreal Engine 3.0 memiliki otot yang lumayan besar, tetapi semua orang juga tahu kalau Unreal Engine 3.0 kurang efektif bila dibandingkan dengan para kompetitornya seperti Evolution Engine (engine turunan Unreal Engine 2.0) dan sangat bergantung kemampuan seorang programmer. Istilah mudahnya Unreal Engine 3.0 sangat untuk dipelajari dan pada akhirnya menghasilkan game dengan kualitas yang sangat beragam. Hal tersebut bisa kita lihat di Lost Odyysey dan Mass Effect yang nampak seperti game setengah jadi dengan masalah frame rate yang terbilang sangat parah dan masih banyak lagi. Semua masalah yang timbul dalam penggunaan Unreal Engine 3.0 selalu berusaha diperbaiki oleh Epic sedikit demi sedikit. Pada tanggal 7 November 2008, Epic melepas Gears of War 2 dan saat ini kami sudah memiliki reviewnya. Meskipun demikian, pasti lebih asik lagi kalau kita tahu fitur-fitur apa saja yang disodorkan oleh Cliff Bleszinski dalam Gears of War 2 atau lebih tepatnya Unreal Engine 3.0 yang sudah dimodifikasi.

Ambient Occlusion
Dengan fitur ini, setiap obyek akan terlihat semakin realistis karena jatuhnya bayangan yang lebih akurat dibandingkan sebelumnya. Proses ini dijalankan secara global sehingga memudahkan pengembang game untuk menghadirkan dynamic shadow secara cepat dan mudah tanpa harus melakukan perhitungan arah datang cahaya satu-persatu pada setiap polygon atau obyek. Penghitungan Ambient Occlusion dalam game biasanya dilakukan dengan menembakan cahaya dari berbagai arah dan memperhatikan cahaya yang sampai ke latar belakang atau sky. Cahaya yang sampai ke latar belakang akan menerangi obyek, sedangkan yang terhalang akan menjadi gelap. Biasanya Ambient Occlusion dipakai sebagai kombinasi tehnik diffuse dan terbukti lebih mudah dipakai dari pada tehnik pencahayaan langsung.



Advance Character Lightning
Sebenarnya Advance Character Lightning hanyalah penerapan Ambient Occlusion pada obyek bergerak. Dibanding penggunaan tehnik pencahayaan langsung yang merepotkan pemakaian Ambient Occlusion jelas jauh lebih baik dan mudah apalagi kalau berurusan dengan pencahayaan dalam ruangan. Kini pengembang bisa mengaplikasikan Ambient Occlusion di dalam ruangan untuk menimbulkan efek dynamic shadow tanpa mengorbankan detil lingkungan ataupun obyek, ditambah lagi penerapan Ambient Occlusion pada karakter membuat tampilan karakter tersebut semakin dramatis. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat di dalam video, model sebelah kiri adalah Marcus Fenix dengan menggunakan direct lightning dan sebelah kanannya adalah dengan menggunakan Ambient Occlusion.



High Density Crowds
Dalam Gears of War jumlah musuh yang muncul dalam satu layar selalu berkisar antara empat sampai dengan delapan musuh. Hal ini sangat berbeda dengan Gears of War 2 yang mampu menampilkan ratusan musuh sekaligus seperti pada adegan di awal cerita. Epic telah memodifikasi Unreal Engine miliknya sehingga bisa menampilkan ribuan obyek berscript dengan stabil tanpa mengalami gangguan framerate atau kerepotan atas pengaturan script yang berlebihan dan lebih hebatnya lagi setiap obyek tersebut memiliki path finding yang tergolong jempolan.

Dynamic Fluid Surface
Ucapkan selamat tinggal pada air yang berwarna hitam di Gears of War, sebab Epic telah mengupgrade habis-habisan Unreal Engine demi mendongkrak kerealistisan Gears of War 2. Epic menambahkan beberapa elemen sampingan seperti, Specular Lightning dan Environment Reflection yang dikombinasikan dengan elemen fisika, efek suara dan partikel. Hebatnya lagiupgrade tersebut bisa diaplikasikan dalam semua skala sehingga pengembang yang memakai Unreal Engine bisa memanfaatkan upgrade tersebut untuk membuat berbagai game yang berhubungan dengan air, seperti simulasi kapal laut atau balapan jet air. Meskipun begitu Dynamic Fluid Surface miliki Unreal Engine belum didemokan untuk mengenali bobot benda seperti kombinasi antara Havoc dan Halo Engine yang diaplikasikan dalam Halo 3.

Matinee Improvement
Matinee atau UnrealMatinee merupakan sebuah sistem yang ada di Unreal Engine untuk mengatur real time cinematic di dalam game. Dalam perkembangannya, UnrealMatinee memberikan fasilitas layaknya program-program yang biasa dipakai oleh produser film layar lebar sekaliber Hollywood. Pengembang diperbolehkan untuk mengatur semua elemen yang ada dalam sebuah adegan real time cinematic, seperti posisi kamera, sudut pandang, efek cahaya dan lain sebagainya. Tidak heran beberapa adegan sinematik dalam Gears of War 2 mengalami peningkatan tehnik dan sudut pandang yang jauh lebih dramatis dari pada pendahulunya.

Soft Body Physic
Dengan fitur yang satu ini, Epic memberikan sebuah sentuhan hidup terhadap benda-benda elastis yang bisa berubah bentuk tetapi tetap mempertahankan bentuk aslinya. Ada banyak elemen seperti, benturan, angin, gravitasi dan lain sebagainya yang bisa diterapkan pada Soft Body Physic demi memberikan dunia yang lebih terlihat organik di Gears of War 2. Selain itu Soft Body Physic biasanya diterapkan di pakaian atau rambut sebuah model polygon agar terlihat lebih hidup dan mengikuti hukum gravitasi. Soft Body Physic juga bisa dikombinasikan dengan Dynamic Fluid secara terbatas untuk menciptakan cairan yang memiliki sifat cair sekaligus kenyal yang bisa kembali ke bentuk semula. 

Destructible Environment
Destructible Environment atau Terrain Deformation merupakan sebuah fitur yang tergolong tua dan banyak yang script based tetapi tidak ada salahnya Epic menambahkan fitur tersebut ke Unreal Engine daripada tidak sama sekali. Bagi yang masih bingung dengan Destructible Environment/Terrain Deformation silahkan mainkan game Dig Dug yang merupakan contoh sederhana dari Terrain Deformation atau mainkan Red Faction dan Fracture untuk melihat contoh yang lebih modern. Yang jelas dengan hadirnya fitur Destructible Environment setiap pengembang game yang memakai Unreal Engine tidak perlu repot-repot menyilangkannya dengan engine Havok atau engine yang lainnya. Epic memakai fitur ini di Gears of War 2 pada beragam obyek yang penting dan ada yang dikawinkan dengan UnrealMatinee untuk menghasilkan sebuah real time cinematic yang terpicu karena hancurnya sebuah obyek.
Sumber :